Setiap permasalahan rumah tangga kadang berujung pada akhir yang buruk yaitu perceraian. Kalau sudah diujung maka seakan-akan tidak ada solusinya.
Perceraian selalu dianggap jalan terbaik untuk lari dari tanggungjawab.
Penyebab perceraian datangnya bisa dari mana saja meski poin pentingnya tetap pada suami dan istri. Hanya saja kadang tidak ada konsisten, keberanian memilih cinta, atau takut tidak nyaman hidupnya.
Ada kisah sedih sepert ini.
Sebut saja si A. Pria ganteng, status sosial menenggah, kerja dengan penghasilan tinggi sebagai sales menikah dengan anaknya orang kaya.
Pernikahan jalan normal hingga memiliki dua anak.
Akan tetapi entah mengapa setelah itu mertu perempuan atau ibu dari si istri kerapkali menuntut lebih alasannya karena kehidupan jauh lebih kaya. Jadi minimal harus sesuai dengan standar keluarga tersebut.
Awalnya biasa namun pelan namun pasti mertua istri semakin kencang untuk menuntut lebih. Setiap hari ada saja hal-hal kecil yang selalu dituntut lebih. Karena engak tahan setiap hari diomelin maka sang suami meminta kepada isri atas sikap ibunya. Sang istri tidak bisa menjawab karena semua hidupnya lebih tergantung pada orang tuanya.
Maka sang suani meminta cerai karena tidak tahan diomeli dan sang istri tidak mendukung, jakan buruk diambil oleh suami. Dan sekali lagi sang istri tetap mendiamkan masalah karena sang istri merasa nyaman bersama keluarganya. Kekayaan dipilih ooeh sang istri meski rela bercerai dengan suaminya. Suaminya pergi seorang diri.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar