Rumput tetangga lebih hijau dari halaman kita sendiri. Kalimat ini kerapkali diungkapkan untuk memperlihatkan kelebihan orang lain.
Sebenarnya bukan masalah rumput kita lebih hijau atau tidak ! Bagaimanapun rumput warnanya aadalah sama, kalau tidak sama ada dua hal.
Pertama kemungkinan sengaja atau lupa merawatnya sehingga kekurangan nutrisi sehingga warna bisa berubah.
Kedua kemungkinan mata kita, pola pikir kita, cara pandang kita rusak, kacau, kalut, tak kontrol, ngawur memberikan interpretasi atas apa yang kita lihat.
Mengapa bisa demikian ?
Istilah, idiom, tercipta dan terungkap hanya untuk menggambarkan sebuah media yang belum jelas dan penafsiran kabur atas sebuah peristiwa.
Suka-suka yang menciptakannya karena sudut pandang yang bisa berbeda.
Keutuhan rumah tangga haruslah dilihat dari dalam diri sendiri. Bisa tidak mengontrol kekurangan pada diri sendiri, pada pasangan, pada keadaan yang ada menjadi jauh lebih baik dan lebih indah.
Karakter tidaklah bisa diubah itu jelas namun ada yang bisa diubah yaitu cara berpikir. Cara berpikir dengan logika waras berdasarkan kelimuan dan pengalaman harus bisa dilakukan.
Utuh atau hancur urusan rumah tangga tergantung pada suami dan istri bukan tetangga atau orang lain.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar