Perpisahan Cinta

Pilihan untuk berpisah atau bercerai dengan kekasih atau pasangan hidup adalah kesalahan terbesar dan menghasilkan memori kelam bagi keduanya.


Inilah pilihan yang terburuk karena tidak ada pilihan lain.


Tidak ada teori lain kalau sudah tidak cocok sebagai alasan klasik alias tidak ada cinta lagi. Perpisahan dan perceraian sungguh naif dan munafik akan cinta.


Persoalan terbesar dari perceraian adalah masalah cinta.


Kalau cinta tidak ada lagi atau tidak tumbuh lagi maka ketidakcocokan menjadi alasan kuat untuk memisahkan diri. Pada umumnya tidak ada yang mau mengalah dan mementingkan egoisme diri sendiri.


Seakan-akan dirinya benar dan orang lain salah.


Padahal cinta selalu membutuhkan pengorbanan demi memeprtahankan cinta. Perpisahan kerapkali terjadi meski sudah memiliki harta benda, anak-anak yang baik, serta kecukupan urusan rumah tangga.


Sekali lagi inilah pilihan terburuk sepanjang pilihan hidup manusia di dunia ini.

Beda Itu Indah

Perbedaan agama kerapkali menjadi masalah bagi urusan menjalin pernikahan di tanah air. Perbedaan agama dianggap masalah besar sehingga banyak yang harus bersedih, menanggis, duka cita cintanya kandas.


Banyak kasus perceraian disebabkan oleh persoalan perbedaan agama. Bisa orang tua tidak setuju atau anaknya sendiri yang mempermasalahkannya.


Lalu apa solusinya ???


Begini urusan agama adalah urusan keyakinan pribadi, keyakinan prerogatif, keyakinan mutlak umat kepadaNya.


Solusinya tergantung cara pandang masing-masing.


Ada kalanya relasi seseorang dengan seseorang bukan hanya agama !!! Salah satunya disatukan dengan cinta. Ya...cinta menyatukan dua insan.


Apakah salah menikah dengan beda agama ???


Sesama manusia tidak etis menyalahkan, saling menyalahkan, karena sama-sama umat Tuhan biarlah Tuhan yang nanti menentukannya.

Menerima Kenyataan

PERBESAR KETERBUKAAN HATIMU UNTUK MELIHAT KEKURANGAN PASANGANMU LAHIR BATIN KALAU TIDAK BENCANA SIAP MENGHADAP

Kesalahan Yang Sama

Rumah tangga adalah pondasi totalitas dan sangat komplek struktur bangunannya. Tidak boleh ada kesalahan apapun ketika membangun.


Kalaupun ada kesalahan maka harus dijaga dengan baik dan dirawat dengan baik agar bisa menyatu kembali.


Lihat saja masalah rumah tangga di berbagai lapisan masyarakat. Semua masalahnya sama hanya beda kelas sosial dan ekonomi semata.


Selama kesalahan bisa diperbaiki maka kesalahan tersebut menjadi bagian rumah tangga. Kesalahan adalah kelemahan, kekurangan yang masih wajar dan bisa diterima.


Tidak ada bangunan yang sempurna. Namun bukan berarti bangunan itu tidak sempurna. Secara konstruksi harus sempurna, pasti, jelas, kuat, dan kokohnya untuk bertahan lama.


Untuk bagian dalam menyesuiakan dengan kebutuhan masing-masing.


Tidak ada kesempurnaan adalah seni sebagai manusia yang selalu tidak sempurna.

Menerima Apa Adanya

selalu menerima dan berani melayani demi kepentingan bersama untuk menjaga keutuhan rumah tangga adalah mulia. semua demi cinta karena cinta adalah pengorbanan. karena kekurangan selalu menyertai kelebihan

Urusan Pribadi

Rumput tetangga lebih hijau dari halaman kita sendiri. Kalimat ini kerapkali diungkapkan untuk memperlihatkan kelebihan orang lain.


Sebenarnya bukan masalah rumput kita lebih hijau atau tidak ! Bagaimanapun rumput warnanya aadalah sama, kalau tidak sama ada dua hal.


Pertama kemungkinan sengaja atau lupa merawatnya sehingga kekurangan nutrisi sehingga warna bisa berubah.


Kedua kemungkinan mata kita, pola pikir kita, cara pandang kita rusak, kacau, kalut, tak kontrol, ngawur memberikan interpretasi atas apa yang kita lihat.


Mengapa bisa demikian ?


Istilah, idiom, tercipta dan terungkap hanya untuk menggambarkan sebuah media yang belum jelas dan penafsiran kabur atas sebuah peristiwa.


Suka-suka yang menciptakannya karena sudut pandang yang bisa berbeda.


Keutuhan rumah tangga haruslah dilihat dari dalam diri sendiri. Bisa tidak mengontrol kekurangan pada diri sendiri, pada pasangan, pada keadaan yang ada menjadi jauh lebih baik dan lebih indah.


Karakter tidaklah bisa diubah itu jelas namun ada yang bisa diubah yaitu cara berpikir. Cara berpikir dengan logika waras berdasarkan kelimuan dan pengalaman harus bisa dilakukan.


Utuh atau hancur urusan rumah tangga tergantung pada suami dan istri bukan tetangga atau orang lain.

Beda Usia

Perbedaan usia menikah sudah biasa di dunia ini !!! Namanya cinta tidak terbatas dan memang tidak ada batasan apapun untuk mewujudkannya.


Usia menikah memang diatur dalam UU Pernikahan.


Namun aturan itu tidak mengatur kapan usia menikah ? Dengan siapa kita menikah, atau syarat pernikahan yang sesuai keinginan.


UU Pernikahan hanya mengatur usia ideal.


Ideal menikah tidaklah ada batasan. Karena menikah adalah hak prerogatif selain urusan biologis.


Usia tidak menjamin kedewasaan seseorang untuk menikah karena tidak ada kejelasan masalah itu. Apakah usia matang secara biologis sekitar 20-30 tahun mampu menciptakan suasana suka cita dakam membina rumah tangga ???


Secara biologis bisa saja sesuai dan tepat.


Sekali lagi perbedaan usia pernikahan tidak menjadi masalah besar selama kondisi fisik masih menjangkau, kuat, sehat untuk mengandung bagi wanita dan bagi pria kuat untuk melayani kepuasaan istri.


Usia hanya menunjukkan angka bukan jaminan akan kedewasaan manusia. Setiap angka bertambah bukan berarti bertambah pula tingkat kecerdasan, tingkat keimanan, tingkat kebaikkan terhadap sesama.


Usia hanya perubahan angka setiap tahunnya.

Perceraian Orang Tua

Keputusan untuk menceraikan seseorang yang kita cintai sebelumnya adalah keputusan berat. Tidak mudah, tidak semudah berkata-kata, menajdi tekanan batin.


Setiap keputusan tentu memiliki dasar alasan yang kuat.


Keputusan apapun terkait perpisahan, perceraian selalu memiliki alasan dasar. Ada api ada asap jadi semua masalahselalu ada yang mengawali.


Kalaupun sudah bulat untuk memastikan cerai, berpisah, lakukan dengan tegar dan siap menerima segala konsekuensi serta sebaiknya selalu menerima dengan lapang dada.


Jangan menyesal dikemudian hari. Perceraian keputusan terburuk bagi relasi manusia karena membawa korban bahkan bisa ada korban nyawa !!!!!


Selain truama kepanjangan.


Selalu ada resiko terburuk yang menjadi pilihan karena tidak ada pilihan lain. Kehidupan kerapkali tidak sempurna, inilah contoh terburuk kehidupan manusia yang bisa menimpa siapa saja.


Resiko sudah menjadi bagian pilihan.


Salah siapakah ?


Tergantung bobot masalahnya karena bagian ini adalah kesialan, apes, seperti pembeli yang salah pilih barang !!! Hanya dau pilihan tetap dipakai laku diperbaiki atau dibuang ditempat sampah

Sifat Jahat

Sifat jahat mampu merusak keindahan berumah tangga. Sifat jahat selalu merugikan karena lebih mementingkan diri sendiri, lebih utama egoisme, lebih mengutamakan tujuannya pribadi.


Seakan-akan orang lain itu salah, orang lain di luar dirinya adalah tidak tepat.


Sifat jahat adalah karakter pribadi yang sulit untuk dirubah atau tergantikan karena sudah menajdi jari diri. Inilah persoalan paling rumit untuk membina rumah tangga.


Sifat jahat tidak memiliki kasih sayang.


Meski sudah berkeluarga, memiliki anak, memiliki harta benda, maka semua akan sirna, buyar, hilang musnah hanya demi mementingkan egoisme kejahatannya.


Sifat jahat tidak mempedulikan akan cinta kasih sayang maka ketika bermasalah maka siap untuk melawan dan berani menerima resiko perceraian.


Sifat jahat baik laki-laki atau perempuan mampu membinasakan kebahagiaan rumah tangga.


Solusinya adalah salah satu pihak harus bisa mengalah dan memberikan pengarahan, keterbukaan, dan kecerdasaran yang tinggi untuk meredam sifat jahat tersebut.


Karena sifat jahat  sulit terkalahkan kecuali oleh dirinya sendiri.


Apabila sudah tidak ada solusi maka semua tergantung pada pilihan yang memiliki konsekuensi.

Cinta Sampai Tua

pahami sepenuh hati tentang kelebihan dan kekurangan yang ada pada pasangan masing-masing. mengapa karena menerima kekurangan dari orang yang kita cintai sangatlah sulit dan berat. perpisahan selalu menjadi cara terburuk. namun cara terbaik adalah tingkatkan kekurangan tersebut menjadi cinta kasih wujud cinta kepada orang yang akan menemani kita selamanya

Kehancuran Jiwa

Lebih baik jangan pernah menuntut kepada suami atau istri ketika melihat ada kelemahan atau kekurangan yang disembunyikan pada dirinya.


Sering terjadi seiring perjalanan hidup bersama suami atau istri pelan-pelan melihat atau mengetahui kelemahan yang ada pada istri atau suami.


Entah apa saja bisa menjadi kelemahan atau kekurangan istri atau suami.


So....lalu bagaimana ???


Cerdas dan bijak lihat dan pelajari dahulu seberapa parah kekurangan tersebut. Apakah bisa diperbaiki agae kehidupan rumah tangga bisa terus berjalan normal atau tidak ????


Selama masih bisa diperbaiki kelemahan sekecil apapun maka keduanya harus sepakat untuk membangun bersama kehidupan rumah tangga.


Kalau tidak bisa lihat dahulu apakah kelemahan itu akan memicu kerusakan rumah tangga atau tidak ? ????


Selama kekurangan bisa ditutupi, di selamatkan, dihargai sebagai perjuangan dan pengorbanan maka semua pasti bisa diatasi.


Kalau tidak ??? Harus ada komunikasi itensif untuk mencari solusi bersama. Contoh kelemahan seperti watak yang jahat, watak yang suka bohong, malas, ataujadi pengecut, suka selingkuhan !!!!1

Konsep Menikah

rancangan hidup untuk bersama haruslah diciptakan sejak awal sebelum membangun mahligai rumah tangga. konsep dan tujuan harus tegas dan harus selalu ditaati. inilah konsep agar rumah tangga bisa terhindar dari masalah internal dan ekternal. 

Cinta Orang Tua

para pasangan yang menghancurkan mahligai rumah tangga biasanya cinta sudah tiada, sengaja menghancurkan cinta lalu mencari orang lain untuk menuai cinta lagi. kesengajaan ada jutaan alasan namun yang pasti cinta sudah tidak ada di hati mereka,

Pisah Cinta

PARA PASANGAN YANG TIDAK TAHU AKAN CINTA, TIDAK MAU AKAN CINTA, TIDAK MAU BELAJAR TENTANG CINTA, TIDAK MAU MEMPELAJARI KELEBIHAN DAN KEKURANGAN, TIDAK MAU SUDI MENERIMA MASALAH, TIDAK MAU TAHU ARTI PENGORBANAN.DAMPAKNYA PASTI. PERCERAIAN, KARENA DASAR PERCERAIAN ADALAH TIDAK ADA SALING CINTA BUKAN TIDAK PUNYA HARTA. SEKALI LAGI HANYA CINTA.

Kehancuran Hidup

Kehancuran sebuah relasi pada dasarnya selalu sala yaitu tidak bisa menerima kekurangan pasangan. Meski ada banyak faktor pemicunya namun intinya selalu sama.


Mengapa bisa demikian ?


Setiap pasangan selalu menutupi kekurangan, menyelimuti kekurangan dengan baik setiap kepribadiannya masing-masing. Keterbukaan tetap selalu ada yang tertutupi.


Mengapa para pasangan bisa melakukan penutupan diri terhadap kekurangan ? Karena apa pertemuan orang tua, pertemuan pasangan terjadi di kala sudah besar.


Usia sangat mempengaruhi segala hal di dunia ini termasuk pola pikir manusia.


Usia ditambah pengalaman akan membuat dan membentuk sebuah karakter manusia yang kerapkali sulit diubah. Kalau sudah menjadi karakter maka inilah yang disebut dengan jati diri.


Inilah persoalanya ketika menyatu dengan orang lain lalu hidup bersama.


Semua pengalaman tidak menyatu pemersatu. Apakah kekayaan bisa menyatukan orang yang bekum kita kenal, apakah wajah yang cantik dan ganteng bisa menyatukan sebuah ikatan janji.


Sekali lagi tidak.


Ingat pembaca sekali lagi hanya CINTA untuk menyatakan kepemilikkan lahir dan batin. Hanya cinta yang ditawarkan untuk menyatakan keinginan memiliki.

Kebencian DiSengaja

Keputusan haruslah dibuat sebagai representasi sikap dan perbuatan. Selama ini banyak keputusan berpisah atau bercerai kerapkali di lakukan dengan emosional, kemarahan berlebih, lalu ditambahi dengan kebencian yang meledak-ledak.


Kebencian baik disengaja atau memang dibuat sebagai alasan cerai menjadi dasar untuk menjauh dari pasangan yang sebelumnya menjadi teman, kawan sejati. Entah memiliki anak atau tidak, kaya atau tidak, miskin atau tidak, cerdas atau tidak kerapkali menjadi hancur dengan perceraian.


Sekaya apapun kita....

Secantik apapun kita....

Seganteng apapun kita....


Memang mudah saja mendapatkan pengantinya apabila sudah bercerai lalu mencari yang merasa jauh lebih baik lagi. Selam ini proses seperti ini yang sering terjai.


Kekayaan dan harta benda kerapkali menggoda siapa saja untuk jatuh cinta.


Sekali lagi tidak salah. Semua boleh memilih sesuai pilihannya, hak prerogatif untuk memilih atau tidak terhadap pilihan pasangan. INGAT PILIHAN SELALU ADA KONSEKUENSI. Ini resiko yang harus diterima dengan terbuka.


Persoalannya tidak mudah mencari cinta, seseorang yang kita pilih dasar utama adalah cinta. Bukan kecantikkan, bukan kegantengan, bukan kekayaan.


Semuanya bisa sirna tanpa membekas......hanya cinta yang selalu menjadi utama dan selalu yang utama untuk hidup bersama agar bisa bahagia dan suka cita di dunia ini.

Kerukunan Di Keluarga

Suami istri tidak hanya terikat oleh janji pernikahan semata lalu hidup bersama. Sekali tidak semudah itu mengartikannya.


Hidup sebagai suami istri harus memahami sepenuh hati, seia sekata, rela berbagi meski tidak seimbang, berani mengalah meski benar, selalu yang berkorban demi cinta karena itu adalah pengorbanan cinta.


Selalu ada yang mengalah untuk memahami makna cinta.


Ikatan cinta yang selalu dipupuk dengan kasih sayang, dengan kerelaan hati yang mendalam, saling berbagi akan banyak hal dan selalu paham kekurangan dan kelebihan yang ada.


Tidak mudah namun harus diupayakan dengan meredam ego masing -masing. Lepaskan kebusukkan dan kejahatan di dalam hati untuk keindahan cinta bersama.


Apalagi menghadapi cobaan yang tidak ringan. Selalu ada cobaan yang menghadang kalau kita memang sengaja menghadirkannya di dalam rumah tangga kita.


Tidak ada orang ketiga, tidak ada selingkuhan, tidak ada kebencian, tidak ada perceraian, tidak ada putus cinta. Sekali lagi tidak.


Semua itu terjadi karena sengaja dihadirkan oleh banyak sebab yang berasal dari dalam diri masing-masing. Jadi intinya bukan orang lain yang datang tapi kita sengaja mengundang mereka untuk hadir di antara cinta kita.


Selama cinta itu selalu disemai sepanjang hari dan jujur untuk saling mencintai dengan pasangan. Hanya cinta solusinya bukan yang lain.

Kenyataan Yang Tidak Sesuai Dengan Harapan

tingkatkan kekuatan untuk menerima kenyataan apa yang ada dan tidak pernah menyerah mencari yang terbaik untuk keluarga tercinta. menerima berarti bersyukur penuh cinta kasih, pantang menyerah demi sesuatu yang terbaik itupun kalau bisa. karena adakalanya tidak bisa maka nikmati apa yang ada maka kebahagiaan akan menyertai hidup kita.

Masalah Pribadi

Setiap masalah selalu ada solusi dan pilihan yang terburuk untuk menyelesaikannya. Solusi bukan berarti ada jalan terbaik !!!


Sekali tidak namun solusi agar masalah terpecahkan lalu selesai.


Setiap masalah memang harus dicarikan solusinya apapun itu karena selalu ada resiko, selalu ada pihak yang dirugikan, selalu ada pihak yang tidak puas, merasa tersakiti.


Itulah solusinya. Tidak ada solusi terbaik kecuali karena keterpaksaan.


Setiap kasus rumah tangga juga memiliki solusi meski membutuhkan keberanian untuk menghadapi resikonya.


Setiap resiko memiliki konsekuensinya. Jadi jangan pernah lari dari masalah dan tetap hadapi masalah itu sesuai kemampuan dan kemauan.

Kesalahpahaman Orang Tua

ilustrasi masalah orang tua

Kesalahan adalah wajar selama masih manusiawi dan masih bisa dimaafkan. Tidak mudah, sekali lagi tidak mudah untuk mempertahankan mahligai rumahtangga.


Omongan orang sih mudah didengar namun sulit dilakukan.


Nasehat mudah diberikan.


Apa yang terjadi kalau terjadi perselingkuhan, penyelewengan cinta, atau terjadi pengkhiatan cinta ? Jelas-jelas merusak mahligai rumah tangga lalu apakah ada solusinya ?????


Sekali lagi tidak mudah untuk dicatikan solusinya.


Namun ada sedikit cela untuk mencarikan solusinya yaitu apakah kesalahan tersebut hanya sekali dilakukan atau memang sengaja dilakukan untuk menghancurkan rumah tangga !!!


Begini solusinya.


Kalau masih menginginkan cinta, kesalahan hanya sekali, memikirkan diri sendiri lalu melihat anak, melihat perjuangan hidup yang panjang, maka semua kesalahan bisa dimaafkan.


Sekali tidak mudah, memaafkan tidak cukup kalau tidak serius demi cinta keluarga.


Ingat inilah pengorbanan hidup yang resikonya tidak enak dan berat. Sekali lagi inilah resiko kehidupan bagaikan bencana alam. Semua harus diterima dengan lapang dada dan menjadi kehidupan yang sebenarnya.


Jadi maafkan untuk sekali saja. Karena tidak semua ada yang sempurna jadi logika waras harus digunakan dengan kekuatan iman. Ingat semua demi keutuhana rumah tangga, demi cinta, demi anak-anak.


Karena kalau tidak pasti semua akan hancur khususnya psikologis, mentalitas, luka batin yang sulit tersembuhkan, trauma. Sekali lagi pilihan terbaik menerima dan pilihan terburuk sesuai hati masing-masing dan terimalah resikon yang lebih besar.

Pilihan Hidup Yang Sulit

Memilih calon istri atau suami adalah hak prerogatif seseorang. Sebenarnya pemilihan calon istri atau calon suami adalah tidak ada teorinya untuk menjelaskannya.


Kalaupun ada mungkin dengan PEPATAH Jawa yaitu bibit, bebet, dan bobot.


Akan tetapi perkembangan era yang dinamis ada kalanya pemilihan calon istri atau suami adalah TIDAK IDEAL. Secara ideal, tepat, dan sempurna adalah sebuah anugerah.


Mengapa ?


Karena kalau demikian yang terjadi maka dunia tidak akan ada cerita, tidak ada kisah, dan dunia semakin terkotak-kotak.


Karena semua pasangan sudah menyadari kualitas dan kuantitas dirinya tanpa perlu diceramahi. Contoh sederhana saja seorang yang berprofesi supir tentu akan memilih calon istrin yang sederajat.


Tidak mungkin bisa menikah dengan anaknya Bupati !!!


Harga diri manusia, derajat manusia selalu menjadi rujukan yang utama sebagai dasar untuk memilih.


Semua bebas memilih termasuk pilihan yang salah sekalipun.

Salah Siapa

Mengapa para pasangan entgah suami atau istri yang mendiamkan saja ketika salahnya melakukan korupsi atau kejahatan yang lain.

Karena pelaku kejahatan juga memiliki keluarga dan anak-anak yang berada satu rumah.


Mengapa bisa terjadi ?


Apakah istri atau orang tuanya tidak tahu kalau suaminya adalah seorang koruptor, maling, copet, penjambret, atau pelaku kejahatan ?


Apakah sang suami tidak memberitahu sang istri ?


Kalau istri tahu tetapi diam saja maka pasangan suami istri terlibat kejahatan bersama !!!! Selama ini belum pernah terkuat atau dibahas apakah istri dipersalahkan secara hukum termasuk anak-anaknya yang menikmati hasil kejahatan ??


Kalau selama ini banyak pelaku kejahatan yang ditangkap namun tidak dijelaskan di mana harta hasil kejahatannya ? Lalu kalau digunakan untuk memenuhi kebutuhan ekonomi keluarga apakah salah ?


Karena pelaku kejahatan di mulai dari bawah hingga kelas atas ?


Pelaku kejahatan tidak mengenal kelas sosial atau ekonomi yang mereka tahu dan bisa adalah memanfaatkan jabatan, memanfaatkan peluang/kesempatan selama masih ada, memanfaatkan kroni, teman, selama ada membantu.


Solusinya tanyakan pada diri sendiri ???