
Salahkah menikahi seseorang yang kaya ? Salahkah menikahi seseorang miskin ? Salahkah mencintai seseorang yang cantik jelita, ganteng, atau salahkah mencintai seseorang yang beda agama, beda RAS ?
Sekali lagi tidak ada yang salah dan siapa yang menyalahkannya ? Hak prerogatif seseorang menentukan calonnya untuk menjadi pasangan hidup.
Hanya saja tidak ideal, tidak proporsional namun bukan berarti tidak salah. Sekali lagi semua itu adalah sebuah pilihan. Apakah semua pilihan harus sama, satu level, satu derajat, satu RAS !!!
Mengapa tidak boleh beda ???
Pilihan pasangan hidup adalah hak prerogatif, hak untuk memilih selama tujuannya dan targetnya harus mulia. Pilihan itu harus memiliki niat mulia, niat yang jujur untuk berumah tangga.
Tidak ada yang salah ketika kita memilih pasangan yang berbeda. Karena semua ada tujuan tertentu karena pilihan ini sesuai dengan selera.
Setiap selera seseorang tidaklah sama dengan orang lain.
Pilihan ini khususnya memilih pasangan hidup hanyalah masalah selera, pilihan hasrat pribadi yang tidak bisa dipaksakan.
Poin penting adalah setiap pilihan harus ditujukan untuk kemulian berumah tangga. Berumah tangga untuk mencari kebahagiaan.
Karena pilihan itu karena intinya agar bisa bahagia nantinya, bisa menikmati hidup jauh lebih baik dan yang paling penting saling mencintai dan TIDAK ADA HASRAT INGIN MENCERAIKAN.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar