Sabtu, 09 Oktober 2021

Menikah Lagi

 

Nice View Kota Pasuruan foto by reno bp

Di kala sedih atas kepergian orang-orang tercinta memang sangat sulit diuraikan dengan kata-kata bahkan tidak ada kata untuk menjelaskannya. Hal yang sulit apabila orang-orang tersebut memiliki ikatan batin dibalut oleh kekuatan cinta kasih seperti orang tua, istri, suami, dan anak.

Relasi batin sangat panjang dan kuat sekuat baja benar-benar melekat erat di dalam sanubari.

Tidak mudah melupakannya apalagi kepergiannya penulis mohon maaf meninggal dunia. Kesedihan seakan-akan tidak ada habisnya.

Sekali tidak mudah untuk melupakannya...seakan-akan dia selalu ada hadir setiap saat seperti dulu saat bersama. Ini fakta bukan rekayasa.

Mohon maaf, secara batin memang sangat sulit melupakan cinta yang kita pernah berbagi bersama dalam kurun waktu yang lama. 

Akan tetapi...waktu terus berputar...tiada henti.....hidup terus bergerak....berjalan seiring perputaran waktu, kita tidak bisa mengembalikannya lagi.

Percaya boleh tidak ada suratan takdir yang tidak bisa kita sebagai manusia tidak mampu menolaknya. Sekali lagi ini fakta kehidupan manusia yang sangat lemah dan tak berdaya terkait cinta.

Inilah salah satu kelemahan manusia ketika cinta terusik, terganggu, dan tercerabut darinya.

Manusia tidak mampu mengelak hal ini bahwa CINTA adalah milikNya, kuasaNya, hakNya, keinginanNya, dan kehendakNya atas umatnya. Lalu apa langkah selanjutnya?

Penulis mengatakan bahwa ada dua hal :

1.    Menerima kehilangan cintanya namun tetap menjaga cintanya ada di hati untuk selamanya. Artinya kalau kehilangan orang tua....ya tetap menjaga cintanya dengan mendoakannya. Kalau kehilangan istri tetap menjaga cinta di dalam sanubari tanpa harus menikah lagi. 

Jadi siap melanjutkan sisa hidup dengan sendirian! Alasannya cinta sangat besar dan tidak bisa tergantikan oleh orang lain. 

Kalau kehilangan anak bisa melakukan sejumlah hal seperti memiliki anak asuh agar cintanya terhadap anak tidak hilang, atau mengasuk anak orang lain secara langsung/adopsi anak.

2. Untuk istri tercinta...ya menikah lagi dengan persetujuan anak-anak. Mengapa? Agar tidak kesepian, ada rasa berbagi dengan sesama meski cinta istri pertama masih ada di dalam hati. Tidak ada masalah dengan menikah lagi karena agar hidup semakin lebih baik. Ada teman lagi meski suasana tidak tergantikan namun membuka lembaran baru. Menikah lagi adalah solusi kedua apabila mampu mengelola cinta kasih dengan penuh kasih.

Jujur saja tidak ada seseorang yang mampu menjadi yang terbaik sebagai pengantinya namun...kita butuh teman...untuk ngobrol....untuk bercanda...berbagi suka cita untuk menikmati kehidupan ini sebagai wujud syukur atas CiptaanNya. Meski dia hanya sebatas penganti!!!!

Sekali lagi hidup memiliki banyak makna dan artinya......hidup adalah pilihan.....selalu ada resiko dan rejeki....cobalah meresapinya dan carilah pilihan itu di mulai dari diri sendiri.....dari lubuk hati yang terdalam.....Amin.


Kamis, 02 September 2021

Kebahagiaan Rumahtangga

Jl.Rungkut Industri SIER foto by reno bp

Kekuatan dan keutuhan sebuah pondasi rumahtangga snagat ditentukan oleh komitmen di awal membangun yaitu untuk apa bangunan ini? Karena bangunan rumahtangga tidak terlihat oleh kasat mata.

Terlihat jelas oleh mata adalah bangunan rumah dengan segala model dan kelengkapannya.

Rumah yang kecil hingga besar adalah sebatas bangunan bisa untuk dihuni bahkan bisa untuk mendapatkan pujian karena kemewahannya. Model bangunan sangat tergantung jumlah uang karena semua ini hanya selera.

Akan tetapi isi yang sesungguhnya adalah cinta dan kasih sayang.

Perabotan hingga kelengkapan rumah hanya sekedar alat untuk mempermudah segala aktivitas penghuni rumah. Segala kebutuhan harus menyesuaiakan dengan kebutuhan penghuninya

Tidak semua sama karena sangat tergantung dengan keadaan ekonomi namun yang sama adalah isi yang tidak kasat mata yaitu cinta dan kasih sayang. Semua rumah akan bisa hancur oleh banyak sebab namun isinya tidak akan hilang yaitu kasih sayang dan cinta.

Inilah yang kerapkali dilupakan bahkan disepelehkan.

Keutuhan berumahtangga bisa hancur berantakan dengan saling menyalahkan karena tidak adanya cinta dan kasih sayang. Itu pasti. 

Komitmen awal untuk apa membangun rumahtangga adlah kunci agar keutuhannya bisa berlangsung lama, bahagia, suka cita, dan harmoni sepanjang masa.

amin.

Kamis, 24 Juni 2021

Sakit Hati

Kesimbangan Alam Batu foto by reno bp

Dua orang menjadi satu inilah yang dinamakan hidup berumahtangga atau hidup bersama satu atap/satu rumah. Jadi dua orang tersebut membangun sebuah relasi jangka panjang baik dalam bentuk fisik seperti rumah atau non fisik yaitu memadu cinta.

Konsep berumahtangga memang demikian aturannya meski tidak tertulis.

Proses pembangunan rumahtangga membutuhkan tahapan yang pelan namun pasti. Artinya proses ini akan melalui jalan terjal dan penuh liku untuk menuju puncaknya.

Kalau mendaki sebuah gunung bisa diperkirakan kapan sampai puncaknya namun proses pembangunan rumahtangga puncaknya tidak terlihat. Inilah yang paling menarik ketika membangun sebuah rumahtangga.

Kunci keberhasilan proses pembangunan rumahtangga bukan fokus pada puncaknya namun pada prosesnya. Bagaimana memaknai prosesnya yang dipondasi dengan kekuatan cinta?

Jadi keduanya harus bertanggungjawab atas keutuhan bangunan rumahtangga dan harus mempertanggungjawabkan kepada Sang Pemilik Cinta yaitu Tuhan. 

Mengapa? 

Karena menyatunya dua orang menjadi satu adalah cinta dan cinta adalah milik Tuhan.

Moralitas, keimanan, dan kejujuran hati adalah balutan cinta yang penuh kasih. Siapa saja yang berkhianat atas cinta dapat dipastikan kehidupan rumahtangga tidak akan harmonis meski keutuhan rumahtangga bisa terlihat kokoh namun rapuh di dalam.

Apapun resiko, godaan, cobaan suami istri harus menerimanya lalu harus mengatasi secara bersama-sama demi keutuhan Cinta untuk selama-lamanya. Ingat cinta itu menyatukan bukan memisahkan.

Contohnya ketika menduanya cinta.

SEMUA PEREMPUAN DI DUNIA INI MEMILIH MATI KETIKA CINTA DIBELAH DUA. TAK ADA SATUPUN WANITA YANG MAU DIDUAKAN CINTANYA.....ITU PASTI.

Minggu, 06 Juni 2021

Pernikahan

The Black Cat foto by reno bp


Menikah hanya membutuhkan keberanian bukan yang lain sebagai pondasi utama membangun rumah tangga. Sekali lagi hanya keberanian.

Mengapa?

Karena menikah adalah sebuah pilihan yang sangat rumit bagia sebagian kecil orang. Ada banyak alasan dan kendala seseorang kesulitan untuk memilih pasangan untuk dijadikan sebagai teman hidup selamanya.

Salah satu alasan yang sangat klasik adalah terkait perekonomian/uang. Persoalan ini sebenarnya hanya masalah yang dicari-cari semata karena bukan sebuah halangan besar.

Pertanyaannya berapa biaya untuk membangun rumah tangga? Penulis yakin tidak ada ahli ekonomi di dunia ini yang mampu menjelaskannya.

Apakah menikah membutuhkan uang? Oh ya...jelas namun biayanya sangat murah dan terjangkau oleh semua pasangan yang siap menikah. Biaya besar hanya ketika mengadakan acara pesta pernikahan.

Kembali ke topik utamanya soal keuangan. Menikah adalah "dua menjadi satu" maka ada dua orang yang akan berusaha keras menyatu padu lahir dan batin. Ada persiapan jauh-jauh hari sebelum menikah sehingga pada akhirnya tidak terlalu membebani. 

Akan tetapi tidak terkait dengan jumlah.

Menikah adalah hak asasi bagi setiap orang jadi berapa uang yang Anda miliki tidak menjadi persoalan besar. Keberanianlah yang menjadi utama.

Berani menanggung bersama dengan seseorang yang dicintai untuk hidup bersama dengan segala resikonya. Berani bertanda bahwa seseorang memiliki mentalitas untuk menyatukan jiwa dan raganya dengan orang dicintainya.

Bagaimana menumbuhkannya?

Fokus dan memahami arti tujuan hidup yaitu memiliki keturunan. Bukan harta benda atau barang mewah namun bagaimana seseorang sadar diri untuk memiliki kenikmatan hidup bersama dengan seseorang dicintai.

Berani menyatakan cinta.....cinta demi Tuhan....cinta.....untuk hidup bersama.

Meski tidak bisa dipungkiri ada sejumlah lasan lain seseorang tidak menikah. Itu urusan orang lain....akan tetapi kalau tanpa keberanian seseorang pasti tak bakal menikah meski kaya dan cerdas.