Urusan Hati

My Self foto by reno bp

Tidak semua pasangan yang sudah menikah menginginkan seorang 'Anak' di rumah. Artinya begini bahwa tidak semua pasangan bisa dikaruniahi seorang anak olah Tuhan.

Namun bukan berarti tidak bisa memiliki anak. Anak hadir di rumah bisa berasal dari berbagai sumber meski yang ideal dan sempurna adalah anak kandung.

Anak hasil olah relasi antar suami istri. Tetapi apa yang terjadi kalau tidak bisa memiliki keturunan !!!!!!!

Maka ada banyak usaha mulai medis hingga non medis. Namun sebenarnya urusan anak adalah urusan Tuhan kalau kita percaya. Meski secara medis bisa dijelaskan mengapa dan ada apa ?

Begini pembaca budiman, memiliki anak adalah hak seseorang, tidak bisa dipaksa karena sekali lagi ada banyak masalah kalau membahasnya lebih dalam.

Untuk memiliki anak sekali bisa berbagai sumber maka selama hati kita mencintai anak maka seketika itu juga hati nurani pasti bisa memiliki anak.

 Bisa adopsi sejak bayi, bisa adopsi anak-anak yang sudah remaja, atau menjadi orang tua asuh. Namun urusan anak adalah urusan hati, perasaan.

Selama masih mencintai uang dan isi dunia masih mendominasi pikiran dan hati maka jangan harap ada tangisan bayi menghiasi pernikahan !!!!

SELAMAT HARI RAYA IDUL FITRI 1438 H

Pihak managament mengucapkan :

SELAMAT HARI RAYA IDUL FITRI 1438 H





SEMOGA ADA PERUBAHAN POSITIF BAIK KECIL HINGGA BESAR PADA DIRI KITA MASING-MASING.

KARENA PERUBAHAN ITU MEMBAWA DAMPAK LUAR BIASA BAIK DIRI SENDIRI DAN ORANG LAIN BAHKAN SEMUA MAHKLUK DI DUNIA INI.

KALAU TIDAK ADA PERUBAHAN SUNGGUH SIA-SIA SELAMA IBADAH BULAN RAMADHAN INI, AMIN, SEMOGA.

Menikah Itu Ibadah

Kawan Lama Jumpa lagi foto by reno bp

Menikah itu tidak hanya sekedarnya atau ada kepentingan pribadi. Ada kalanya menikah itu dilakukan dengan kebohongan. Misalnya menikah karena kekayaan hartanya.

Jadi cintanya bukan berasal dari lubuk hati yang dalam namun berlandaskan harta benda.

Semua bisa terjadi karena hidup adalah pilihan. Menikah bukanlah teori yang memiliki pemahaman berdasarkan diagnosa !!! Atau ada ilmu untuk memecahkan segala persoalan pernikahan.

Sekali lagi tidak ada teori atau ilmu tentang pernikahan di dunia ini !!!!

Kalau ada konseling atau kosultasi pernikahan bukanlah cara atau teori yang tepat karena tidak ada gunanya ketika perceraian tetap terjadi.

Lalu untuk apa konseling ??????

Pernikahan adalah urusan perasaan/hati/niat ketulusan sejatinya untuk bertanggungjawab atas segala pilihan yang terjadi sebelumnya. Menyiapkan segala hal mulai positif dan negatif atas perjalanan membangun mahligai cinta keluarga.

Apapun pilihan itu, semua sangat tergantung pada niat dan komitmen atas cinta. Karena ada pengorbanan yang luar biasa untuk bisa mempertahankan pernikahan hingga kakek dan nenek.

TIDAK MUDAH DAN SENI YANG TINGGI MENJADI SESEORANG YANG BERTANGGUNGJAWAB ATAS CINTA PERNIKAHAN.

Membangun Rumah Tangga

Membangun sebuah keluarga yang bahagia dan suka cita adalah proses yang panjang untuk mencapainya. Semua orang sudah paham masalah ini.


TIADA TEORI SEJATI APAPUN UNTUK MEMBANGUN !!!!! Semua tergantung kata hati yang jujur.


Maka harus dipahami oleh pasangan yang ingin menjalin relasi jangka panjang bahwa proses membangun harus memiliki komitmen yang kuat.


Inilah komitmennya :


--  hidup semati apapun yang terjadi


--  setia sekata akan banyak hal demi keutuhan keluarga


--  jujur menerima keadaan yang ada


Maka intinya hanya kejujuran sebagai pondasi awal yang menjadi landasan kuat menjaga keutuhan rumah tangga. Perceraian biasa terjadi karena tidak adanya kejujuran.


Dampaknya cinta yang tipis dengan mencari alasan sebagai bahan untuk menceraikannya.


Sederhana sekali untuk membangun mahligai harmonis rumah tangga. Bukan dengan harta atau yang lain.

Menikah Usia Muda

Apakah salah menikah di usia muda ? Atau adakah waktu terbaik untuk menikah ? Atau adakah momen terbaik untuk menikah ?

Sekali lagi tidak aturan yang ideal untuk menikah. Selama ini acuannya hanya biologis yaitu sekitar usia 20 ke atas dan 30 tahun ke bawah.

Karena produktivitas biologis sangat idela kisaran selama 10 tahun yaitu usia 20 tahun hingga 30 tahun.

Namun tidak ada yang ideal karena menikah bukan hanya urusan biologis semata atau usia. Ada banyak pertimbangan untuk menikah.

Akan tetapi ada poin penting sebelum menikah yaitu kesiapan menyiapkan mentalitas menjaga komitmen untuk saling mencintai selamanya. Menjaga keutuhan cinta sejati sebagai pondasi agar tidak tergoyahkan oleh cobaan dan godaan.

Inilah yang paling berat dari menikah. Perceraian terjadi karena tidak mampu menjaga komitmen janji sehidup semati.

Masalah Cinta

duo Cewek foto by reno bp

Urusan rumah tangga menjadi masalah besar apabila ada unsur jahat, iri, dengki ketika menjalin percintaan. Ada kalanya seseorang mencintai seseorang bukan untuk selama-lamanya.

Ada tujuan yang negatif agar pernikahan tidak bertahan lama. Hal ini kerapkali terjadi karena ada faktor lain yang sifatnya negatif.

Misalnya mencintai karena harta kekayaannya atau uang berlebihan. Dampak dari percintaan seperti ini umurnya tidak panjang dan perceraian selalu menjadi jalan terbaik bagi pelakunya.

Mengapa bisa terjadi ?

Karena beberapa faktor kesengajaan seperti :

1. wajah ganteng atau cantik namun miskin moralitasnya

2. tidak mau hidup susah, tidak mau beekrja keras

3. mengandalkan ketampanan atau kecantikkan yang dimiliki tanpa kecerdasan yang tinggi

4. jiwanya sudah rusak jadi tidak ingin susah hanya ingin bersenang-senang saja selama hidupnya

5. hatinya tidak ada cinta hanya ada harta dan uang

6. siapa yang lebih kaya atau banyak uang akan selalu menjadi target utama untuk mencintainya.

Hal ini adalah realitas nyata di masyarakat. Siapa yang tidak jujur menikah maka kehancuran akan semakin cepat terjadi.

Tugas Orang Tua Terhadap Anak

Si Centil foto by reno bp

Anak adalah dambaan bagi setiap pasangan setelah menikah. Tujuan utama menikah adalah menghasilkan keturunan. 

Bukan harta benda lagi yang dipikirkannya. Apabila ada pasangan yang baru menikah lalu memikirkan harta benda, pekerjaan atau karir meningkat, uang maka harus di ralat dahulu apa tujuan menikah ????

Tujuan menikah bukan mencari harta atau mengumpulkan harta benda. Itu SALAH BESAR.

Menikah memiliki satu tujuan yaitu memiliki anak. Mengapa? Karena inilah wujud kasih sayang yang terindah selama membangun mahligai rumah tangga.

Apabila tidak terwujud keinginan memiliki anak dalam waktu dekat maka masih bisa usaha secara medis atau non medis?

Apabila masih belum juga dikaruniahi anak maka bisa usaha dalam waktu panjang?? Namun di dalam diri harus mengutarakan keinginan memiliki anak.

Pasangan harus bersemangat untuk mewujudkan keinginan memiliki anak.

Nah, persoalan muncul ketika perasaan memiliki anak TIDAK ADA. Masalah besar ketika usahanya menjadi luntur karena nikmatnya jumlah uang yang di milikinya.

Uang menjadi pengembira untuk menyenangkan suasana hati. Di rumah apabila tidak ada anak maka pasangan akan seperti anak itu sendiri. Itu pasti.

Dampak Kejahatan

Kalau Anda pembaca budiman mohon maaf andaikata Anda menginginkan perceraian dengan seseorang yang Anda cintai, maka itu adalah hak Anda.


Artinya kalau sudah memutuskan bercerai dengan suami/istri tercinta maka segala harus siap lahir batin.


Begini pembaca budiman, perceraian adalah hak setiap orang. Apapun keputusan itu merupakan lagi-lagi hak setiao orang tanpa ada yang bisa menahan.


Maka setiap orang juga hanya bisa menyarankan saja.


Perceraian pilihan terbaik dari yang terburuk. Tidak ada solusi apabila seseorang menginginkan perceraian atas seseorang yang dicintainya.


Maka apabila memang ingin bercerai maka segala konsekuensinya harus diterima, jangan pernah mengatakan sedih atau menyesal, atau berkata-kata yang lain.


Karena perceraian resikonya sangat besar kalau sudah memiliki anak. Kasih sayang anak yang tidak utuh menyebabkan kehancuran kemanusiaan yang lain.


Karena para penjahat di dunia ini kehilangan kasih sayang dari orang-orang tercinta bapak dan ibu. Karena kasih sayang terbesar di dunia ini hanya bisa didapat dari bapak dan ibu tercinta.


Hanya orang tua tercinta yang selalu ada di hati anak untuk selama-lamanya. Maka pahami sebaik-baiknya dan pertimbangkan segala hal untuk melakukannya.


Inilah pilihan terburuk dan paling bahaya di dunia ini.